Kisah Uang 1000 dan 100000

on Wednesday, September 26, 2012
Uang Rp 1.000,- dan Rp 100.000,-

Sama-sama terbuat dari kertas, sama-sama dicetak dan diedarkan oleh Bank Indonesia (BI). Ketika bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank lalu beredar di masyarakat. Empat bulan kemudian mereka bertemu lagi, secara tidak sengaja di dalam dompet seorang pemuda.

Kemudian diantara kedua uang tersebut terjadilah percakapan:

Yang Rp 100.000,- bertanya kepada Rp 1.000,-: "Kenapa badan kamu begitu lusuh kotor dan bau amis?"
Rp 1.000,- menjawab: "Karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang-orang bawahan dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan di tangan pengemis."
Lalu Rp 1.000,- bertanya balik kepada Rp 100.000,-: "Kenapa kamu kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?"
Rp.100.000,- menjawab: "Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik, dan beredarnya pun di restoran mahal, di mall dan juga hotel-hotel berbintang serta keberadaanku selalu dijaga dan jarang keluar dari dompet."
Lalu Rp 1.000,- bertanya lagi: "Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah?"
Rp.100.000,- menjawab: "Belum pernah"
Rp 1.000,- pun berkata lagi: "Ketahuilah walaupun aku hanya Rp 1.000,- tetapi aku selalu mampir di seluruh tempat ibadah, dan ditangan anak-anak yatim piatu dan fakir miskin bahkan aku selalu bersyukur kepada Tuhan. Aku tidak dipandang bukan sebuah nilai, tetapi adalah sebuah manfaat."

Akhirnya menangislah uang Rp 100.000,- karena merasa besar, hebat, tinggi tetapi tidak begitu bermanfaat selama ini.

Jadi bukan seberapa besar penghasilan dan setinggi apa jabatan seseorang, tetapi yang terpenting adalah seberapa manfaat apa yang kita miliki tersebut, dipergunakan ke jalan yang benar dan untuk berbuat kebaikan ke sesama, untuk perusahaan dan kemanfaatan lingkungan.

Semoga bermanfaat. Silahkan share atau copy paste.
Sambung kebaikan ini jangan putus disini.

0 comments:

Post a Comment